cara merubah mindset
Apakah yang disebut mindset ?
Mindset adalah suatu sikap mental yang memengaruhi atau menentukan bagaimana seseorang menginterpretasi dan merespons situasi.
Di dalam dunia pendidikan, Farrington (2013) mendefinisikan mindset sebagai sikap dan kepercayaan psiko-sosial yang dimiliki oleh seseorang tentang dirinya sendiri di dalam konteks akademik; sikap dan kepercayaan ini adalah hal yang mendorong pribadi untuk terlibat (atau tidak terlibat) di dalam pembelajaranMerubah Mindset |
Di dalam definisi di atas, sikap ( attitude ) dan kepercayaan ( belief ) adalah hal-hal yang dimiliki oleh setiap orang yang sangat memengaruhi dan menentukan tingkah laku, keputusan, interpretasi, dan respons terhadap suatu situasi atau kepada orang lain. Setiap siswa juga memiliki seperangkat attitude dan belief yang memengaruhi proses pembelajarannya. Ini merupakan hal penting yang harus dimengerti oleh seorang pendidik, bahwa setiap siswa memiliki mindset terhadap belajar yang sangat berpengaruh pada proses belajarnya. Lebih dari itu, guru juga memiliki mindset terhadap mengajar yang sangat berpengaruh pada proses mengajarnya. Pengaruh dari mindset terhadap segala proses yang terjadi di dalam kehidupan kita atau siswa kita boleh jadi positif atau negatif. Polaritas pengaruh dari mindset tergantung pada muatan mindset itu sendiri. Mindset merupakan hal alamiah yang dialami oleh setiap orang. Mindset dimiliki oleh setiap orang seperti otak yang dimiliki oleh setiap orang.
Kita memiliki sejumlah mindset, bukan hanya satu mindset. Kita hidup dan menjalani kehidupan kita dalam berbagai konteks dan berbagai aspek. Kita bertemu dengan berbagai tipe orang. Kita melakukan berbagai hal. Dan kita senantiasa berada di berbagai situasi. Kita memiliki mindset-mindset tersendiri untuk berbagai hal ini.
Bagaimana mindset dapat terbentuk ?
Mindset terbentuk melalui informasi yang masuk ke dalam otak kita, tersimpan di dalam pikiran kita. Akan tetapi mindset tidak terbentuk tiba-tiba dan hanya mengandalkan informasi saja. Mindset terbentuk karena adanya ide, klaim, persetujuan, dan emosi. Komponen pembentuk mindset ini memperkuat mindset itu sendiri. Bayangkan sebuah meja yang memiliki empat buah kaki. Semakin kokoh empat kaki tersebut, semakin sulit meja tersebut dirobohkan. Ini sama dengan mindset, jika keempat komponen ini lengkap dan kokoh, mindset sangat sulit diubah. Mari kita bahas sumber-sumber informasi pembentuk mindset tersebut yang kita sesuaikan dengan periode atau usia
Mindset terbentuk antara lain melalui proses :
- Repetisi: kemungkinan besar siswa ini pada dasarnya ingin menjadi orang hebat di dalam keluarganya. Namun karena satu dan lain hal, ketika dia masih kecil, dia selalu mendengar ucapan-ucapan baik yang ditujukan kepadanya maupun secara tidak langsung berhubungan dengannya. Misalnya, seringkali orangtuanya berkata “Kita bukan keluarga kaya. Kita adalah orang dengan kehidupan terbatas. Kehidupan kita pas-pasan dan kita tidak boleh berharap memiliki lebih dari dari apa yang sedang kita miliki. Asalkan kalian (kamu) bisa sekolah saja itu sudah cukup.” Kalimat ini mungkin diperdengarkan berulang kali sehingga anak ini percaya bahwa “Saya terbatas. Saya tidak boleh berharap lebih. Asal sekolah saja bagi saya sudah cukup.” Informasi-informasi ini tertanam di dalam pikiran bawah sadarnya dan meskipun saat itu informasi-informasi ini belum diberi makna, namun informasi tersebut sudah tersimpan atau tertanam di dalam pikiran bawah sadar.
- Tokoh otoritas: kalimat di atas misalnya disampaikan oleh orangtuanya (orangtua merupakan salah satu tokoh otoritas). Oleh karenanya, data atau informasi ini menjadi lebih kuat. Seandainya kalimat di atas disampaikan oleh orang lain yang tidak dipandang memiliki otoritas, mungkin saja informasinya tidak akan ter-encode dengan efektif dan tidak sekuat ini. Terlebih lagi jika guru di sekolahnya pernah mengatakan “Ah, kamu ini sudah diajarkan berulang kali tetapi sama saja. Kamu tidak pernah berubah.” Hanya karena kesalahan atau kecerobohan kecil yang pernah dia lakukan. Dalam hal ini, guru juga merupakan tokoh yang memiliki otoritas.
- Identifikasi kelompok: anak ini kemudian menyadari bahwa dia berasal dari keluarga yang terbatas dan tidak bisa atau tidak boleh berharap banyak. Dia hanya memiliki kemampuan yang sangat terbatas dan ini membuatnya memiliki mindset “tidak menyadari atau menolak kenyataan bahwa dia masih memiliki kemampuan yang jauh lebih besar”.
- Emosi yang intens: suatu ketika, anak ini mendapatkan nilai yang sangat buruk dan dia merasa begitu sedih. Begitu sedihnya anak ini sehingga dia menyadari kembali apa yang seringkali diperdengarkan oleh orangtuanya dan gurunya atau menyadari kondisi keluarganya dan kemudian kenyataan memiliki nilai yang jelek (padahal nilai jelek ini merupakan produk dari fixed mindset yang sudah terbentuk). Pada saat ini, dia kemudian memperkuat kepercayaannya “ternyata semua itu benar!” dan ini memperkuat beliefnya. Belum lagi, informasi terakhir, dosennya juga memberikan ucapan yang sama seperti contoh di atas.
- Kondisi hypnosis: anak ini mungkin pernah dihipnotis oleh seseorang dan dalam keadaan hypnosis anak ini disugesti memiliki kemampuan yang terbatas. Akan tetapi secara normal hanya nomor 1-4 yang pada umumnya terjadi. Dan sebenarnya, proses nomor 1-4 secara tidak langsung merupakan proses hypnosis.
Bagaimana cara merubah mindset ?
Seperti apa yang kita ketahui diatas
Hipnoterapi dapat merubah mindset seseorang dengan mudah, efektif dan efesienKami menawarkan sesi hipnoterapi untuk reedukasi fikiran merubah mindset untuk kehidupan yang lebih baik, untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi :
Komentar